Dollar Naik, Industri Makan Terkena Imbasnya
Buletin Nasional . Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman mengakui, pelemahan rupiah saat ini yang sudah menembus di atas Rp14.400-an dirasakan berat bagi industri. “Hitungan saya (rupiah) sudah terdepresiasi 8-10% dibandingkan tahun lalu. Budget kita acuannya Rp13.600 sesuai dengan APBN. Ini tentunya bagi industri yang bahan baku impornya cukup banyak, ini cukup berat,” kata Adhi Industri makanan dan minuman turut merasakan pengaruh pelemahan rupiah yang masih saja terjadi. Gejolak kurs rupiah menjadi momok tersendiri bagi industri makanan minuman karena bahan bakunya didominasi impor. pelaku usaha makanan minuman juga merasakan dampak lain akibat kenaikan biaya energi yang berpengaruh pada angkutan logistik yang ikut naik. Untuk itu, kata Adhi, industri makanan dan minuman harus melakukan penyesuaian harga. “Perkiraan saya akan ada beban biaya tambahan sekitar 3-6%, tergantung dari industrinya. Beban tambahan 3-6% ini kalau margin tid